Minggu, 20 Oktober 2013

Kesepian, Kerinduan, Mimpi Buruk dan Lari dari Kenyataan

Pernahkah kamu merasa sangat kesepian?
Kesepian dalam keramaian.
Kesepian dan tak ada seorangpun yang dapat membantumu keluar dari rasa kesepian itu.
Pernahkah kamu memimpikan seseorang?
Memimpikan seseorang dalam tidur nyenyakmu.
Memimpikan hal yang tidak pernah kamu inginkan.
Tahukah kamu arti kerinduan?
Perasaan tentang hati yang menginginkan perjumpaan.
Perasaan yang membuat cinta terasa manis.
Pernahkah kamu memimpikan seseorang yang amat kamu rindukan?
Bukan, bukan mimpi indah.
Tapi mimpi yang membuatmu merasa kesepian.
Yang membuatmu tak berhenti memikirkannya.
Terus berpikir apakah hal itu memang benar terjadi?
Ataukah mimpi itu hanyalah bunga tidur karena pikiran yang selalu tertuju pada satu nama?
Entahlah.
Hanya semesta yang mampu menjawabnya.
Pernahkah kamu berlari dari kenyataan?
Berusaha tidak peduli pada sesuatu yang membuatmu sangat terobsesi.
Berusaha melupakan hal yang bahkan tidak mungkin dapat kamu lupakan.
Kenangan.
Pernahkah kamu merasakan yang kurasakan?
Begitu bingung dengan perasaan ini.
Antara kesepian, kerinduan, dan mimpi buruk.
Semuanya membuatku ingin lari dari kenyataan ini.
Hilang tak berbekas.
Seperti debu yang tertiup angin.

Gula Jawaku

Senyummu seperti gula jawa.
Terlihat manis dan eksotis.
Tertata indah di wajah pribumi.
Menarik hatiku untuk terus menikmatinya.
Tiada bosan kutatap kedua bola matamu yang seolah mengisyaratkan kebahagiaan dan sedikit rasa malu.
Kadang kau palingkan tatapanmu menghindari tatapanku.
Kupahami kau takut terjatuh terlalu dalam, tapi tak bisa kau ingkari bahwa kau terhanyut dalam untaian kata yang kita rajut bersama.
Suasana malam itu begitu indah.
Begitu manis.
Begitu nyaman.
Tak terasa aku terhanyut dalam lantunan musik latar yang menenangkan. Suaramu seolah membiusku dan membunuh waktu.
Percakapan demi percakapan terurai bersama sejuknya udara.
Gemerlap lampu malam seindah senyumanku malam itu.
Lama tak kurasakan perasaan ini.
Lama sekali.
Terus kunikmati gula jawa ini.
Aku suka.
Sangat menyukainya.
Terbersit harapan dalam benakku.
Ingin kunikmati gula jawa ini setiap hari.
Di setiap hela nafasku.
Sepanjang hayatku.

Aku dan Diriku

Aku adalah gadis biasa tanpa kesempurnaan..

Aku gadis biasa tanpa kedewasaan..

Aku tak mampu menaklukkan perasaanku sendiri..

Aku tak mampu membuang rasa curiga yang melanda..

Diriku hanyalah satu dari ribuan bintang kecil yang bertaburan di langit..

Diriku hanyalah ilalang yang dipermainkan perasaanku sendiri..

Diriku tak mampu menahan perih yang menusuk jantung..

Lukanya masih membekas tak terobati..

Membuat aku dan diriku tak ingin kembali jatuh di lubang yang sama..

Aku dan diriku hanyalah seorang anak kecil yang belum mengerti dunia..