Senin, 21 Juni 2010

ilalang

Dalam gelapnya malam ..

Ilalang yang kering masih mengharapkan datangnya hujan di musim kemarau ..

Ilalang yang kering tak lagi dapat menari seiring hembusan angin ..

Saat ini ia hanyalah ilalang yang tak berharga ..

Tak lagi memberi keindahan ..

Ia hanya mampu mengharapkan sesuatu yang tak pasti ..

Mengharapkan turunnya hujan di misim kemarau ..

Setiap hari ia menanti ..

Semakin hari ilalang yang lemah makin tak mampu bertahan ..

Hingga akhirnya ilalang mati dan hilang bersama tanah bumi ..

Barulah hujan datang ..

Namun semua telah terlambat !

Ilalang cantik yang lembut telah mati ..

Namun hujan tak peduli ..

Apalah arti sebuah ilalang ?

Hanya benda yang tak berguna dan mengotori tanah kosong ..

Ilalang tak pernah di pedulikan siapapun ..

Termasuk hujan yang perlahan membunuhnya ..

Aku dan Diriku

Aku adalah gadis biasa tanpa kesempurnaan..

Aku gadis biasa tanpa kedewasaan..

Aku tak mampu menaklukkan perasaanku sendiri..

Aku tak mampu membuang rasa curiga yang melanda..

Diriku hanyalah satu dari ribuan bintang kecil yang bertaburan di langit..

Diriku hanyalah ilalang yang dipermainkan perasaanku sendiri..

Diriku tak mampu menahan perih yang menusuk jantung..

Lukanya masih membekas tak terobati..

Membuat aku dan diriku tak ingin kembali jatuh di lubang yang sama..

Aku dan diriku hanyalah seorang anak kecil yang belum mengerti dunia..

Senin, 14 Juni 2010

" Laraku "

Langit mendung yang kusam terisak menangis.. Membasahi tanah yang haus di bumi.. Percikannya sampai di wajahku.. Kusamnya awan pun singgah di hatiku.. Kristal-kristal bening itu menetes seiring derai hujan.. Petir menyambar.. Menghancurkan hari ini menjadi kepingan-kepingan kecil yang berserakan di atas tanah.. Semakin hari Kristal-kristal itu semakin banyak menetes.. Tak kunjung henti.. Bahkan hingga langit tak lagi menangis Kristal-kristal itu tetap tak terbendung di kelopak mataku.. Sejak kemarin , hari ini ,dan esok air mataku akan terus menetes seiring laraku kehilanganmu.. Ketika kumenutup mata dari seseorang yang kusayangi.. Kasih saying itu berubah menjadi air mata yang terus tinggal dalam hatiku untuk waktu yang lama..

Rabu, 09 Juni 2010

" Mutiara "

Hujan badai telah dilalui.. seperti halnya ombak yang menerpa batu karang.. Besarnya ombak tak mengalahkan sang batu karang.. Walaupun batu karang mampu bertahan.. Namun sedikit demi sedikit ombak mampu mengikis kerasnya batu karang.. Hingga mampu merubah karang yang besar menjadi kerikil-kerikil kecil.. Yang kemudian tenggelam dalam birunya laut.. di dalam laut yang gelap kerikil terus mencoba menjadi kuat .. menahan terpaan ikan-ikan dan pasir laut yang tidak bersahabat.. sungguh sakit yang di rasakan oleh kerikil .. namun ia tetap bersabar .. Di sela-sela kesabarannya.. Bertiup angin yang begitu lembut yang membawanya kedalam suatu ruang yang diapit 2 cangkang.. Dalam ruang itu terasa hangat.. Dengan proses yang sangat lambat dan penh kesabaran itu telah membentuk suatu keindahan.. mutiara yang berkilauan.. Sesuatu yang kuat namun begitu menawan.. Keindahan itu pun memancar menyinari ruang sekitarnya.. Yang semakin menambah keindahan dalam diri mutiara ..